BANTUAN DANA PENERBITAN BUKU AJAR

LPPMPP membuka kesempatan kepada dosen ISI Padangpanjang untuk melaksanakan penerbitan buku ajar, dengan persyaratan:

  1. Pengusul adalah Dosen tetap ISI Padangpanjang;
  2. Judul buku yang diajukan belum pernah memperoleh insentif sejenis;
  3. Buku bukan hasil saduran/terjemahan dan bebas plagiarisme;
  4. Buku yang diajukan bukan dummy, contoh cetak, atau fotokopi, bukan merupakan buku yang diterbitkan berdasarkan hasil hibah penulisan buku ajar atau buku hasil revisi yang pernah memperoleh insentif buku ajar dana APBN baik lembaga atau Perguruan Tinggi lain;
  5. Jenis buku yang diajukan adalah : buku ajar, pengayaan pembelajaran.
  6. Buku manual untuk pengoperasian program computer, petunjuk pratikum, bentuk asli skripsi/tesis/desertasi dan laporan penelitian tidak akan dipertimbangkan;
  7. Buku yang diajukan harus sudah lengkap dan berisi: 1. Prakata, 2. Daftar isi, 3. Batang tubuh yang terbagi dalam bab, 4. Daftar pustaka. 5. Glosarium, dan Biografi singkat penulis;
  8. Jumlah halaman teks utama (batang tubuh) minimal 110 halaman;
  9. Ukuran buku minimal A5 (14,8 × 21 cm);
  10. Pengajuan naskah/draf buku tanggal 4 Juni d.31 Juli 2018;

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Padangpanjang 30 Mei 2018
Ketua LPPMPP,

TTD
Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum
NIP. 19740202 200501 1 003

Sastra Minangkabau dan Penciptaan Sebuah Karya

Judul: Sastra Minangkabau dan Penciptaan Sebuah Karya

Penulis: Maryelliwati, S.Sn. M.Pd & Wahyudi Rahmat, M.Hum

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 91 halaman

Sinopsis:

Karya sastra rakyat Minangkabau banyak jumlahnya baik dalam lisan, tulisan tangan maupun yang telah dicetak oleh berbagai penerbitan. Namun buku ini mempunyai perbedaan dengan yang telah banyak ada. Hal ini terletak pada petunjuk-petunjuk untuk memberikan cara merubah sebuah kesusastraan itu ke dalam sebuah bentuk seni pertunjukan. Buku ini mencoba untuk membicarakan dan memperbincangkan berbagai bentuk sastra rakyat Minangkabau tersebut dan cara dasar mengolah atau mengadaptasikannya ke dalam sebuah bentuk seni pertunjukan. Bahasa dan Sastra Minangkabau, dendang Minangkabau dan pementasan kesenian daerah di Minangkabau, semuanya berpegang dan berangkat dari kaba tanpa mengesampingkan bentuk tuturan lisan tradisi Minangkabau lainnya. Oleh sebab itu, penulisan buku ini dapat menjadi penunjang dalam berbagai macam bentuk pembelajaran sastra Minangkabau dan penciptaan-penciptaan karya seni pertunjukan baik itu berupa teater, tari, musik dan lain-lain.

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

Rendo Bangku Koto Gadang

Judul : Rendo Bangku Koto Gadang

Penulis : Ranelis & Rahmad Washington

Tahun Terbit : 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal : 110 halaman

Sinopsis:

Rendo bangku merupakan salah satu seni tradisi yang menjadi ciri khas budaya Koto Gadang. Kerajinan rendo bangku Koto gadang ini dimulai sejak berdirinya sekolah kerajinan Amai Setia pada tahun 1911, yang diperkenalkan oleh para isteri Belanda di zaman penjajahan (Sita Dewi Razni dkk, 2011: 86). Kerajinan rendo bangku ini sama dengan kerajinan renda yang ada pada masing-masing daerah. Hanya saja bagi masyarakat Koto Gadang dinamakan rendo bangku karena dalam proses pembuatannya memerlukan alat untuk dudukan yang mirip dengan bangku kecil. Sedangkan bagi daerah lain dalam pembuatannya menggunakan jarum renda.

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

Rumah Etnik Kerinci (Arsitektur dan Seni Ukir) 

Judul: Rumah Etnik Kerinci (Arsitektur dan Seni Ukir)

Penulis: Nofrial

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 275 halaman

Sinopsis:

Buku Rumah Etnik Kerinci: Arsitektur dan Seni Ukir ini membahas bentuk, struktur dan elemen pendukung rumah larik Kerinci. Disertai pembahasan seni ukir dan berbagai aspek sosial budaya di tengah masyarakat Kerinci, yang menaungi keberadaan rumah larik tersebut. Rumah larik merupakan salah satu bentuk arsitektur tradisional di Nusantara, yang saat ini mulai ditinggalkan masyarakat Kerinci. Kondisi tersebut menggugah penulis untuk mendokumentasikannya dalam buku ini.

Open Access : Silahkan KLIK DI SINI

Kapita Selekta Desain (Suatu Pengantar dalam Perkembangan dan Pengaruh Seni)

Judul: Kapita Selekta Desain (Suatu Pengantar dalam Perkembangan dan Pengaruh Seni)

Penulis: Kendall Malik

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 133 halaman

Sinopsis:

Buku Kapita Selekta Desain ini pada awalnya merupakan cacatan cacatan dan tugas-tugas lepas yang diambil dari referensi dan internet yang terpercaya sewaktu memberi kuliah di Program Studi Desain Komunikasi Visual ISI Padangpanjang dan juga pengalaman yang tidak dijumpai dalam literatur. Buku ini merupakan rangkuman dari berbagai buku yang ada kaitanya dengan sejarah, perkembangan, pengaruh dan dampak desain baik di Eropa, Amerika dan Asia (Indonesia). Penyusunannya disesuaikan dengan sasaran perkuliahan dan isi mata kuliah Kapita Selekta Desain. Ternyata cukup banyak bahan yang dapat dirangkum untuk dijadikan sebagai buku ajar.

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

 

Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam

Judul: Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam

Penulis: Muhammad Husni

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 120 halaman

Sinopsis:

Secara terminologi, Islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul pada umumnya dan secara khusus kepada Muhammad saw sebagai petunjuk dan pedoman hidup yang memuat aturan dan ketentuan untuk seluruh umat manusia yang membawa kemaslahatan kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurut Al-Quran, semua agama yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam dan pemeluknya disebut Muslim terdapat dalam beberapa surat antara lain (Q.S. 2:136, 10:72 dan 84, 12:101, 3:52, 4:163-165). Bahkan, Hawariyun, yakni sebutan bagi pengikut Nabi Isa a.s., menyebut diri mereka Muslim (Q.S. 3:52).

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

 

Menapak Indang sebagai Budaya Surau

Judul: Menapak Indang sebagai Budaya Surau

Penulis: Erlinda

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 152 halaman

Sinopsis:

Berbagai pendapat berkembang di Minangkabau yang mengetengahkan tentang pengertian dan asal kata Indang, di antaranya menjelaskan: Pertama, Indang berasal dari kata maindang, seperti yang diungkapkan pepatah Minangkabau: “Diindang ditampi tareh, dibuang atah ciek-ciek (Idrus Hakimi Dt. Rajo Penghulu. 1994: 103). Maksudnya, pekerjaan menampi beras, memilih padi yang tidak tergiling atau tidak terkupas kulitnya oleh mesin penggiling. Pepatah ini mengandung arti suatu usaha (pekerjaan) menghilangkan yang buruk dari yang baik, yang haram dari yang halal, menyisihkan yang kotor dari yang bersih, dan yang berguna dari yang tidak berguna (Zulkifli, 1988: 57). Kedua, Indang berasal dari kata bendang, yang artinya terang. Hal ini dapat dilihat dari salah satu kalimat pada syair (radat) yang terdapat dalam lagu tari Indang, yaitu: di Tanjung Medan mulo dibendangkan (di Tanjung Medan mula diterangkan). Maksudnya tersirat bahwa permainan Indang pertama kali ditampilkan (dikenal rakyat) di kampung Tanjung Medan.

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

 

Musik Talempong Uwaik-Uwaik dalam Kehidupan Masyarakat Nagari Paninjauan

Judul: Musik Talempong Uwaik-Uwaik dalam Kehidupan Masyarakat Nagari Paninjauan

Penulis: Ediwar, Hanefi & Hajizar

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 161 halaman

Sinopsis:

Masyarakat Minangkabau umumnya, dan Nagari Paninjauan khususnya memiliki berbagai jenis seni musik perkusi talempong, yaitu talempong pacik dan talempong duduak. Kekhususan konsep melodi ensambel Talempong duduak di Nagari Paninjauan lebih dikenal dengan sebutan talempong Uwaik-uwaik. Permainan melodi Talempong Uwaikuwaik juga menggunakan “teknik kuak” yaitu kedua tangan yang memegang dua pemukul bergerak secara horizontal arah ke luar dan arah ke dalam di atas susunan shaf talempong sebagai dampak dari susunan nada-nada Talempong Uwaik-uwaik yang tidak berurut dari nada rendah ke nada tinggi.

Open Access : Silahkan KLIK DI SINI

 

 

Estetika Talempong Renjeang

Judul: Estetika Talempong Renjeang

PenulisL Andar Indra Sastra

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 204 halaman

Sinopsis:

Buku “Estetika Talempong Renjeang” merupakan karya yang sangat penting untuk memahami berbagai konsep yang menjadi dasar penyusunan teori tentang estetika talempong di Luhak Nan Tigo Mnangkabau. Andar Indra Sastra mengupas tuntas unsur-unsur yang berperan penting dalam penyajian talempong; meliputi kualitas fisik, suara sipongang (gaung), rono (warna), durasi bunyi, kiek (kiat) serta singkronsasi dengan sistem kebudayaan Minangkabau. Di samping itu, sebagai perbandingan, penulis juga memberikan informasi yang berharga tentang filosofi talempong pacik, talempong kreasi sampai pada talempong goyang yang terkontaminasi dengan estetika hegemoni –poskolonial. Konsep dasar yang menjadi fokus penulisan buku ini berangkat dari batalun sebagai fenomena estetis dalam penyajian talempong. Batalun sebagai konsep estetika dalam penyajian talempong renjeang anam salabuhan diperkenalkan melalui buku ini dalam usaha membumikan kembali potensi budaya lokal. Didasari oleh prinsip penelitian yang membumi, Andar Indra Sastra berusaha menyusun teori tentang etstetika yang berangkat dari konsep batalun sebagai fenomena yang memberikan cita rasa estetis dalam penyajian talempong di Luhak Nan Tigo Minangkabau.

 

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

Proses Produksi Kerajinan Tarompa Datuk

Judul: Proses Produksi Kerajinan Tarompa Datuk

Penulis: Amrizal & Yuliarni

Tahun Terbit: 2016

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 94 halaman

 

Sinopsis:

Kerajinan tarompa datuak (sendal datuk) merupakan salah satu bentuk kerajinan yang sudah berkembang sejak tahun 1960-an di Padangpanjang. Namun secara pasti, kapan munculnya kerajinan ini belum ada data yang menjelaskan. Akan tetapi keberadaannya dapat dilihat sebagai lokal genius masyarakat Minangkabau.Tarompa datuak punya nilai estetis dan sosiokultural yang melekat dengan Pemangku Adat atau Pangulu (Penghulu) di Minangkabau.

 

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

 

Sejarah Perkembangan Seni dan Kesenian dalam Islam

Judul: Sejarah Perkembangan Seni dan Kesenian dalam Islam

Penulis: Prof. Dr. H. Saifullah SA, MA & Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum

Tebal: 174 halaman

ISBN: 978-602-17588-1-6

Tahun Terbit: 2013

Penerbit: ISI Padangpanjang

Sinopsis:

Buku yang ada dihadapan pembaca ini, merupakan buku pertama dari dua serangkai (siri) tentang Kesenian Islam. Buku Pertama yang bertajuk Sejarah Perkembangan Seni dan Kesenian Dalam Islam berbicara tentang Prinsip-prinsip utama Tentang Seni dan Kesenian, Pandangan Islam tentang Seni, dan Sejarah Perkembangan Seni Islam dalam beberapa episode Sejarah, serta tinjauan khusus Seni Bina pada Era Abbasi. Dapat disimpulkan bahwa buku pertama adalah Seni Islam dalam Sejarah masa lampau. Buku Kedua yang bertajuk Seni Islam di Era Modern, berbicara tentang Keberadaan, performance dan Pengaruh Seni Islam pada pembentukan tamadun masa kini, berisi tinjauan khusus tentang : Seni Bicara (Pidato) atau Retorika, Seni Musik, Seni Suara (Nyanyian), Seni Rupa (Bina), Seni Kaligrafi, Seni ukir dan dekorasi.

Bahagian-bahagian dalam buku tentang Seni Islam ini, banyak mengambil bahan dari berbagai buku, tulisan dan sumber. Bab I yang berbicara tentang Pengertian dan makna Seni, Kesenian dan Seni Islam, Bab VII Tentang pengertian Seni Bina serta Bab VIII tentang Tinjuan khusus tentang Perkembangan Seni Bina pada Era Abbasi, banyak mengambil bahan dari Tesis Norhisyam bin Mat Sulaiman, bertajuk Perkembangan Seni Bina Islam Zaman ’Abbasi: Satu Kajian yang saya bimbing dan selia. `Bab II Tentang Pandangan Islam tentang Kesenian, banyak mengambil bahan dari Seminar Serantau Dakwah dan Kesenian, khususnya makalah Muhammad Faisal Ashari & Badlihisham Mohd Nasir bertajuk Kesenian dari Perspektif Gerakan Islam: Satu Tinjauan diu Malaysia, makalah Sulaiman Ibrahim bertajuk Kesenian dalam Islam: Suatu Sorotan daripada Perspektif Dakwah, juga makalah A’dawiyah Binti Hj. Ismail bertajuk Adab-adab Dalam Bidang Kesenian Menurut Islam. Selebihnya Bab III Perkembangan Seni Pada Masa Rasulullah dan Khulafah al-Rasyidun, Bab IV Seni pada Masa Daulah Umayyah dan Abbasiyah, Bab V Seni pada masa Daulah Turki Utsmani dan Bab VI Seni pada masa Daulat Mughol India, banyak mengambil bahan dari buku C. Israr bertajuk Sejarah Kesenian Islam dan buku Drs. H.D. Sirojuddin AR, bertajuk Pengantar Kuliah Seni Islam (Diskusi Tarikh, Tokoh dan Aliran). Sedang gambar-gambar banyak diambil dari koleksi pribadi rekan Irhas A. Shamad dan buku Drs. Oloan Situmorang bertajuk Seni Rupa Islam : Pertumbuhan dan Perkembangannya.

 

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

Epistemologi Minangkabau (Makna Pengetahuan dalam Filsafat Adat Minangkabau)

Judul: EPISTEMOLOGI MINANGKABAU
Makna Pengetahuan dalam Filsafat Adat Minangkabau

Penulis: Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum

Tebal: 285 halaman

ISBN: 978-602-7677-06-7

Tahun Terbit: 2012

Penerbit: Gre Publishing

Sinopsis:
Tulisannya ini memperjelas betapa uniknya falsafah “Adat Nan Sabana Adat dan Alam Takambang Jadi Guru” orang Minangkabau. Dalam keunikan itu terungkaplah bahwa adat beraroma transendental dan syarak tidak terpisah dari nilai-nilai yang profan – alam terkembang adalah ayat-ayat kauniyah. Akal dan wahyu atau iman tidak bertentangan atau dipertentangkan dalam falasah hidup mereka. Adalah janggal, kalau ada semboyan “hidup berakal mati beriman” di sementara kalangan mereka itu harus dikoreksi menjadi “hidup berakal dan beriman, begitupun mati”.

 

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

Tradisi Lisan sebagai Kekuatan Falsafah Budaya Melayu

Judul: Tradisi Lisan sebagai Kekuatan Falsafah Budaya Melayu

Penulis: Dr. Febri Yulika S.Ag., M.Hum

Tebal: 17 halaman

Kategori: Prosiding Seminar Internasional, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang, 21 Desember 2015.

Penerbit: ISI Padangpanjang

Abstrak:

Tradisi lisan adalah hasil cipta, karya dan karsa manusia yang dilahirkan masyarakat berbudaya Melayu. Bentuk tradisi lisan yang masih diminati pendengarnya adalah kesenian rabab dari Sumatera Barat, kesenian Lamut dari Indragiri Hilir, kesenian becerite dan bedande dari Pontianak. Kesenian tradisi lisan Melayu ini memiliki keistimewaan dan keunggulan yakni; didalamnya terdapat harapan kebaikan yang ingin disampaikan penuturnya. Bahasanya mudah dipahami, sehingga melekat dihati pendengarnya. Tradisi lisan merupakan cerminan mental suatu masyarakat sehingga ia berfungsi sebagai “alat perekam” yang memperjelas identitas suatu masyarakat.

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI

 

Jejak Seni dalam Sejarah Islam

Judul: Jejak Seni dalam Sejarah Islam

Penulis: Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum

Penerbit: ISI Padangpanjang

Tebal: 273 halaman

Tahun Terbit: 2016

ISBN: 978-602-17588-9-2

Sinopsis:

Buku ini berbicara tentang keberadaan, performance dan pengaruh seni Islam pada pembentukan peradaban Islam masa kini, berisi tinjauan khusus tentang : Seni Bicara (Pidato) atau Retorika, Seni Musik, Seni Suara (Nyanyian), Seni Rupa (Bina), Seni Kaligrafi, Seni Ukir dan Dekorasi.

Open Access: Silahkan KLIK DI SINI